Kocak dah

[FAN-FICTION][NISEKOI] [FLASHFIC] [Good Morning]
Aroma nikmat tercium dari luar kamar dan lelaki itu pun terbangun dari tidurnya. Alarm jam digitalnya sudah sedari tadi mati, dan entah mengapa ponselnya tak kunjung berhenti bergetar.
“Iyaaahhhhem, dengan Ichijo disini.”
[Heh, kerempeng. Sudah lama aku nggak mendengar suaramu!]
“Eh!? Gorila!?”
[Jangan bawa-bawa panggilan SMA lagi, bodoh!]
Makian gadis di balik ponsel yang dipanggil gorila itu terdengar sangat tidak asing. Bagaimana tidak, nyaris dua tahun setelah wisuda mereka berdua akhirnya perempuan itu menghubunginya di sela membina usahanya di New York.
“Ya sudahlah, Kirisaki.” Kilah Ichijo. “Kukira kau sedang intensif membina usahamu sendiri untuk memisahkan diri dari keluarga gangstermu. Tumben si Tuan Puteri menelepon kemari.”
[Asal kau tahu] si wanita mendehem mantap. [Hari ini kebetulan aku kembali ke Tokyo untuk membuka cabang butikku. Tak ada salahnya kita mengadakan reuni, kan? Tsugumi yang ikut juga setuju dengan hal ini.]
Ichijo tersenyum. Setelah melalui masa-masa SMA dan kampus yang seru dan tak terlupakan, jeda dua tahun itu terasa seperti satu abad yang memisahkan zaman. “Ah, aku tak keberatan kok.”
[Kau juga akan mengajak dia kan?]
“Dia?” Ichijou menatap ke pintu kamarnya yang terbuka “Tentu saja. Sudah seharusnya dia kuajak.”
[…Aku sedikit merasa bersalah tak bisa hadir dalam pernikahan kalian.]
“Ah, tidak apa-apa kok.” Senyum Ichijo terkembang lebar. “Lagipula, dia juga sangat menantikanmu.” Lanjutnya.
[Tapi kau kejam juga ya. Biarpun dua tahun, tak perlu sampai memanggil dengan marga begitu.]
“Ahahahaha.” Ichijo tergelak. “Baiklah, nanti cukup kirim pesan saja untuk lokasi reuninya.”
[Ngomong-ngomong kau tahu? Aku akan membuka toko cabang itu di seberang toko manisanmu lho.]
“Ah, pantas saja sedari beberapa bulan yang lalu ada renovasi di seberang sana…” Ichijo menghela nafasnya, mengingat-ingat suara berisik di waktu-waktu renovasi itu.
[Kalau begitu aku sarapan dulu di restoran Hotel milik keluarga Tachibana. Sampai jumpa nanti, Raku.]
“Sampai jumpa, Chitoge.” Sambungan ponsel itu pun terputus. Ichijou Raku bergegas keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga, mengikuti alur aroma sedap dari kecap inggris yang menguap di wajan.
Di dapur itu terlihat seorang wanita dengan rambut hitam pendek yang dipita sebelah kanannya. Wanita itu mengenakan celemek pinggang yang melingkari gaun one-piece bercorak polkadot biru-putih. Sebuah lagu yang sedang populer di polling musik suatu saluran televisi sedang disenandungkan olehnya
“Ooh, kali ini Tuna Fillet ya?” Ichijou Raku bertepuk tangan. “Semakin lama, istriku semakin pintar dalam memasak ya~” godanya.
“A-ahhh Sayang, ternyata kau sudah bangun ya?”
Tingkah kikuk sang istri semakin menghangatkan suasana pagi lelaki itu. Seraya memeluk sang istri, Ichijo Raku membisikkan sesuatu.
“Aku nggak bercanda, kok. Kosaki. Aku bersyukur memilihmu sebagai istriku.”
Demikian pagi itu ditutup dengan rona wajah Ichijou Kosaki dan pelukan hangat dari Ichijou Raku.

Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar